Bonsailambar.com - Masyarakat Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dilanda demam tanaman hias khususnya bonsai. Untuk mendapatkan bibit tanaman kerdil yang umumnya ditanam dalam pot dangkal tersebut, warga rela berburu ke alam liar hingga Hutan Marga, bahkan masuk ke hutan wilayah Pesisir Barat.
Toni Hartono, salah seorang warga Way Mengaku Liwa, adalah pecinta tanaman bonsai. Dia bersama puluhan warga pencinta bonsai lainnya, rela berburu hingga ke hutan-hutan. Ternyata, Lampung Barat juga banyak memiliki bibit bonsai yang bernilai tinggi. Bahka daerah lain, akhir-akhir ini mulai membeli bibit bonsai dari Lambar.
“Beberapa jenis bibit bonsai mudah ditemukan di daerah Lambar, khususnya di Kecamatan Lumbok Seminung yakni jenis Kaliage, Sisiran dan Beringin,” kata Toni, Kamis (19/10/2017).
Jenis-jenis tersebut rupanya disukai para pencinta bonsai dari luar daerah, sehingga menjadi mata pencaharian tambahan bagi para pemburu tanaman bonsai di Lambar.
”Bahkan sering dari Lampung Tengah datang, karena mereka tidak ada waktu untuk ikut memburu ke alam liar, maka mereka beli bahannya saja ke pemburu lokal,” ungkapnya.
Untuk mendapatkan bibit bonsai terbaik, dia dan rekan-rekannya rela memasuki hutan belantara dengan membawa alat sederhana berupa cangkul, linggis dan gergaji.
Toni dan rekan-rekannya mampu membawa pulang hingga puluhan bakalan bonsai setiap kali memburu.
”Ada beberapa jenis tanaman yang memang tumbuh liar di hutan wilayah kita. Kadang-kadang kami juga ke daerah Pesisir Barat, di sana ada beberapa bonsai yang memiliki nilai lumayan, seperti jenis Jeruk Kingkit dan Loa,” ujarnya.
Bonsai merupakan seni pemangkasan tanaman atau pohon agar tumbuh kerdil, mini atau cebol serta melalui proses penyempurnakan bentuk pohon. Proses tersebut merupakan unsur yang terpenting dan teknik pokok dalam proses pembuatan bonsai yang berlangsung terus sepanjang hidup pohonnya.
”Oleh karena itu, untuk memperoleh bonsai yang sempurna membutuhkan waktu yang relatif lama. Selain itu, juga membutuhkan kreativitas, kesabaran, ketekunan, dan kecintaan pembuatnya terhadap tanaman sebagai landasan utama dalam pembuatan dan perawatan bonsai,” jelasnya.
Tanaman yang dibuat menjadi bonsai umumnya pohon berbatang keras, pohon yang berbuah dan kadang-kadang pohon yang berbunga. Efek artistik dari bonsai biasanya dilihat dari keseimbangan ukuran batang, daun, ranting, bunga atau buah dan pot yang digunakan.
”Dalam pemilihan pot, yang digunakan harus yang mendukung suasana tanaman atau pohon yang ditanam. Selain itu, bonsai yang baik juga harus dapat diletakkan di luar ruangan (out door) sepanjang tahun. Dan untuk mendapatkan bonsai terbaik, kami sesama pencinta bonsai juga sering bertukar pikiran,” pungkas Toni. (Anton/kupastuntas.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar