Virus Bonsai Menyerang Lambar - Bonsai Lambar | Bonsailambar.com

Home Top Ad

Kamis, 14 Desember 2017

Virus Bonsai Menyerang Lambar

Mat Nasir Pecinta Bonsai Di Lambar sedang melakukan Perawatan
Masyarakat Lampung Barat akhir Akhir ini  sedang terkena virus Kecanduan dengan mengoleksi dan berbudidaya Tanaman  Bonsai.

Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas.

Memelihara dan budidaya Bonsai Mempunyai rasa Kebahagian dan Kepuasan tersendiri, karena selain Indah Dipandang mata Tanaman Bonsai Ini Bisa menghasilkan Pundi Pundi uang dari ratusan hingga Jutaan rupiah.

Apalagi Jika Sudah menjadi hobi, mungkin jika sudah Berurusan dengan tanaman Hias Unik tersebut akan Lupa makan dan Lupa Segalanya.

Bahkan para Pecinta Bonsai Untuk mendapatkan bahan tanaman Bonsai tersebut, Mereka  rela  terjun dan berburu langsung  ke Hutan.
Toni Hartono pecinta Bonsai Di Lambar sedang melakukan Perawatan

Salah satu Pecinta Bonsai  Erick berkata bahwa  dia  bersama puluhan warga Komunitas pencinta bonsai lainnya, rela berburu hingga ke hutan, untuk mencari bahan yang mempunyai Nilai tinggi dan Bisa dijadikan tanaman bonsai

Dan ternyata di Lambar juga memiliki banyak bakalan bonsai yang memiliki nilai tinggi, bahkan belakangan mulai dibeli oleh pencinta bonsai dari daerah-daerah lain.

Beberapa jenis bakalan bonsai yang  mudah ditemukan diLambar adalah di Kecamatan Lumbok Seminung  dengan  jenis, Kaliage, Sisiran dan Beringin,

Jenis-jenis tersebut merupakan jenis yang cukup Diminati para pencinta bonsai dari luar daerah sehingga menjadikan  mata pencaharian tambahan bagi para pemburu tanaman bonsai untuk menjualnya.


”Untuk jenisnya itu  cukup banyak di Lambar,   tetapi yang paling sukai dan banyak penggemarnya itu jenis kaliage, sisiran dan beringin. Bahkan sering dari Lampung Tengah datang, dank arena mereka tidak ada waktu untuk ikut memburu ke alam liar, maka mereka beli bahannya saja ke pemburu lokal,” Kata Owner Omah Kayu tersebut.



Untuk mendapatkan bakalan/bahan bonsai terbaik erick dan rekan-rekannya  rela memasuki hutan dengan Perbekalan alat  sederhana  berupa cangkul, linggis dan gergaji namun hasilnya Erick dan rekan-rekannya mampu membawa pulang hingga puluhan bakalan bonsai setiap kali memburu.

”Selain ada beberapa jenis yang memang tumbuh liar di alam liar yang ada di wilayah Lambar , kadang-kadang kami juga ke daerah Pesisir Barat (Pesbar)  dan disana ada beberapa jenis yang juga memiliki nilai yang lumayan,  yakni  jenis jeruk Kingkit dan Loa,” ujarnya.

Proses pembuatan bonsai pun menurutnya  cukup sulit dan memakan waktu lama, bahkan bisa sampai bertahun-tahun agar bentuknya makin seimbang. Itulah sebabnya meski memiliki bentuk yang kecil, tak heran bila harga bonsai terbilang mahal.
Erick sedang memperhatikan pengarahan tentang bonsai oleh Mat Nasir

Ia juga mengatakan tanaman bonsai harus memiliki keseimbangan antara daun, tangkai, dahan dan juga akar. Bonsai yang bagus, menunjukkan miniatur pohon besar di alam bebas. Bedanya, di alam bebas pohon tinggi besar, jika di bonsai pohon harus kecil.

“Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan seperti pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Merawat tanaman bonsai harus tekun dan sabar karena membuat bonsai tidak ada yang cepat,” terang Erick.

Menurutnya, pebonsai dapat menata dan membentuk bonsai menjadi bermacam pilihan sesuai kreasi masing-masing seperti tegak lurus, tegak berkelok, sarung angin, menggantung, setengah menggantung, batang bergelung, berbatang dua. Umumnya, pebonsai tanah air mengadopsi gaya segi tiga bertingkat. Namun, gaya sudah berubah, pecinta dan kolektor bonsai belakangan ini mengidolakan natural style.

Perkumpulan pecinta tanaman bonsai di Lampung barat bahkan mulai membentuk perkumpulan peminat bonsai untuk saling berbagi ilmu untuk sharing dan tukar pengalaman dan tukar pikiran agar tiimbul Ide ide terbaru

“Sisi positifnya kita setiap sebulan sekali berkumpul untuk berbagi ilmu tekhnik menanam bonsai yang sesuai standar meski kita belum memiliki nama perkumpulan tapi kita sudah saling berkomunikasi untuk para pecinta bonsai”

Selain memiliki nilai kepuasan karena memiliki banyak koleksi bonsai unik beberapa pemilik bonsai diakuinya mulai menjadikan hobi tersebut sebagai penghasilan. Beberapa diantaranya menjadi pembuat pot khusus untuk bonsai dan melakukan penjualan bonsai dengan kisaran harga jutaan rupiah.

“Selain sebagai hobi dan sarana bersosialisasi beberapa penghobi menggunakan peluang menanam tanaman mungil ini sebagai tambahan mendapatkan rupiah,” tandasnya. (jose).

1 komentar:

  1. With a complete of 5, the lively player has a free selection whether to name for a card or 바카라사이트 not. Note that in Chemin de Fer, in contrast to|not like} Punto Banco, gamers wouldn't have a selection on which aspect to guess. The banker's stake is for the banker's hand and bets by other gamers are on the gamers' hand. After all the gamers have had a flip to guess, if the total amount of their bets doesn't cover the bank, spectators can also be allowed to put bets until the total of reaches the bank worth. If the total of the bets is still lower than the worth of the bank, the croupier removes the difference from the bank and retains it on behalf of the banker.

    BalasHapus