Kupa Landak tersebut telah beberapa kali mengukir prestasi Best in Class (Best In Show) Madya pada acara Hijaukan Kota dan Bumiku pada tanggal 11 hingga 22 September 2013 di Carrefour Cirebon.
Lalu, Best Tendikelas utama pada acara Gianyar Bagus Citta Bonsai 2015 tanggal 8 hingga 15 april 2015 di Gianyar Bali, hingga pada saat ini tanaman yang memiliki buah berwarna hitam keungu-unguan tersebut sudah masuk dalam kelas BINTANG.
Butuh perjuangan agar Bonsai Kupa Landak tersebut tiba di Lampung Barat, tidak hanya menyoal dana namun juga resiko yang bisa saja terjadi dalam perjalanannya dari Provinsi Jambi. Namun bonsai tersebut saat ini telah dipelihara dengan baik oleh seorang dokter spesialis bedah yang juga menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit plat merah di daerah Bumi Sekala Bekhak tersebut.
Seperti dikutip dari akun Instagram @ Oyong Chopper Psyco konon tanaman bonsai tersebut bukan tanaman asli Indonesia. Dalam berbagai sumber taraman ini awal mulanya dibawa oleh orang-orang Belanda saat datang pertama kali di Indonesia.
Iklim di daerah asal yang relative lebih dingin sehingga banyak daerah-daerah pegunungan di Indonesia yang membudidayakan tanaman ini, meskipun tidak jarang tanaman ini hias tumbuh ditempat yang lebih panas. Berdasarkan kelompok tinggi pohon Sysigium cauliflora termasuk kelompok pohon perdu dengan karakternya pohon ini sangat ideal dijadikan bonsai.
Bonsai Sysigium cauliflora ini menyajikan penampilan dengan kematangan tahapan tua dimana anak ranting bahkan cucu rantingnya sudah lengkap, Bonsai beraliran naturalis dengan gerak cabang keatas ini menampilkan kesan pohon besar yang tinggi. (tim)
 |
| Pebonsai Lampung Barat foto bersama Bonsai Kupa Landak dr. Wawan |
[Video] Ternyata ! Seperti ini koleksi Bonsai Dokter Wawan di Liwa Lampung Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar