Fishing di Alam Liar, Pulangnya Bawa Bakalan Bonsai Jenis Loa - Bonsai Lambar | Bonsailambar.com

Home Top Ad

Senin, 22 Januari 2018

Fishing di Alam Liar, Pulangnya Bawa Bakalan Bonsai Jenis Loa


Bonsailambar.com - Bagi yang memiliki hoby memancing di alam liar dan menjadi pencinta tanaman kerdil (bonsai), maka Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung adalah surganya.

Betapa tidak, selain memiliki banyak aliran sungai yang hingga kini kelestarian ekosistemnya masih terjaga,  sepanjang aliran sungai juga banyak ditumbuhi berbagai jenis tanaman yang bisa menjadi cikal bakal bonsai atau biasa disebut oleh para pemburu bahan bonsai dengan kata 'bakalan bonsai'.

Jenis bakalan bonsai yang banyak tumbuh di sepanjang aliran sungai salah satunya jenis Loa atau Ficus racemosa (syn. Ficus glomerata Roxb) nama binomial adalah jenis spesies tanaman dalam keluarga Moraceae.

Pohon Loa ini dikenal sebagai Cluster Fig Tree atau Goolar (gular). Loa banyak adalah tumbuhan asli yang banyak dijumpai di Australia, Malesia, Asia Tenggara dan benua India.

Di Indonesia sendiri banyak sekali dijumpai di beberapa daerah hutan tropis dan banyak juga yang hidup di rawa, sungai dan kali. Karena pohon Loa ini banyak sekali mengandung air.

Pohon Loa juga banyak dimanfaatkan sebagai tanaman rindang serta bagi penggemar bonsai, pohon Loa banyak dijadikan sebagai bakalan bonsai loa.

Tim bonsailambar.com mencoba menjelajahi Sungai Tenumbang di Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat, dimana sebelumnya Bonsailambar.com menerima informasi bahwa sepanjang aliran sungai banyak ditumbuhi pohon Loa.

Tim berburu, sekaligus menyalurkan hobi memancing di alam liar terdiri dari  Ali Ramzah, Sukardi, Mujiran, Mas Mul dan Toni Mul, yang beberapa diantaranya warga Lampung Barat dan dipandu oleh warga lokal.

Tim bermalam di tenda yang dibangun di sekitaran aliran sungai Tenumbang yang dikelilingi hutan belantara, tepatnya pada Sabtu (20/1-2018) siang tim tiba di titik lokasi sungai yang dikabarkan banyak ikannya.

Namun hingga keesokan harinya Minggu (21/1-2018) ikan tak banyak didapat, hanya cukup untuk sekedar lauk. Mulai terbersit pikiran tim untuk mulai beralih fokus mencari bakalan bonsai.

Tim yang sejak tiba di lokasi sehari sebelumnya telah melihat banyak tanaman loa yang tumbuh dipinggiran sungai langsung menanggalkan pancing, dan mengeluarkan peralatan sederhana berupa golok, linggis danb kayu untuk menggali tumbuhan tersebut dari akarnya.

Satu persatu bakalan bonsai terkumpul, jumlah yang digali menyesuaikan dengan kemampuan tim yang akan membawa bakalan bonsai tersebut dengan berjalan kaki yang tidak kurang menghabiskan waktu sekitar empat bahkan lebih.

"Kita akan kembali lagi kesini, bahkan lebih jauh lagi dari tempat ini untuk mencari bakalan bonsai loa yang lebih bagus, bahkan saya yakin banyak jenis bakalan bonsai yang bisa ditemukan di sepanjang aliran sungai ini," kata Ali Ramzah mewakili rekan-rekannya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar